Senin, 22 Februari 2010

si Biruku

Data Mod:
Lampu depan : Kawasaki KLX
Box atas : Givi E45
Box samping : Givi E21
Spatbor : Kawasaki ZX (depan)
New Tiger (belakang)
Ban : Battlax Brighstone
110 - 17 BT 45 (depan)
& 140-17 BT 45 (blkng)
Lampu tembak : Koso
Pelek : HMF-17
Klakson : Xenia & Denso


Honda Megapro tahun 2006 besutan milik bro Fajar ini mempunyai aliran modif turing, bro satu ini juga ikut dalam salah satu klub yang ada di Indonesia. HMPC Indonesia adalah klub yang dinaunginya sejak tahun awal 2008 dengan no id 533.
Motor ini sampai saat ini sudah sering melakukan perjalanan Jakarta - Jogja, Jakarta - Lampung, Cikarang - Bandung dan kota2 di wilayang Jawa Barat..
Namun konsep sebenarnya bro Fajar pasti akan meng-upgrade tunggangan megy miliknya. Dana menjadi faktor utama seseorang dalam memodifikasi kuda besinya, akan tetapi jika kita mempunyai niat yang kuat tidak ada suatu hal yang tidak mungkin.
"bravo.. brotherhood full of spirit "


Senin, 15 Februari 2010

Kartu Kredit


Salah satu sisi kehidupan finansial yang paling cepat berkembang mengikuti budaya global adalah penggunaan kartu plastik dan salah satu produknya adalah kartu kredit. Instrumen keuangan ini memberikan berbagai kemudahan, baik dalam bertransaksi maupun manajemen arus kas.

Pada pembahasan terdahulu, kita sudah membahas bagaimana dapat memanfaatkan keberadaan kartu kredit bagi keuangan Anda, dan menentukan pilihan kartu kredit yang sesuai dengan pola keuangan yang Anda miliki.


Kartu kredit memberikan banyak kemudahan bagi para pemakai

Kartu kredit memberikan banyak kemudahan bagi para pemiliknya, dari keamanan sampai pembayaran cicilan bulanan yang minimal. Tetapi hal yang harus selalu diingat dalam penggunaan suatu produk budaya baru adalah keharusan penyesuaian-penyesuaian pada perilaku kita. Janganlah kita hanya terjebak pada ‘gaya hidup’-nya saja, tetapi juga bagaimana mengekploitasinya guna kepentingan kita.

Pasar yang Sangat Besar

Sektor perbankan saat ini sangat gencar melakukan penetrasi pasar retail. Di mana Anda-anda semua adalah targetnya. Bila Anda mengikuti berbagai promosi maupun iklan di berbagai media masa, baik tulis maupun radio, Anda pasti pernah menemukan atau mendengar sebuah iklan yang menawarkan berbagai keuntungan dari kepemilikan kartu kredit. Ada perusahaan yang menawarkan kartu kredit dengan bunga nol persen untuk 3 bulan pertama ditambah dengan tidak adanya fee tahunan untuk tahun pertama saja. Atau yang baru-baru ini diluncurkan adalah dengan memiliki kartu kredit tersebut Anda dapat membeli sebuah telepon genggam tanpa bunga. Dan masih banyak lagi variasi iklan yang ditargetkan kepada masyarakat individu seperti Anda.

Oleh karena itu kami sangat menganjurkan agar Anda meniliti dengan seksama sebelum Anda mengambil keputusan untuk memiliki kartu kredit. Jangan sampai kemudahan kartu kredit yang ditawarkan malah memberikan petaka di kemudian hari. Bila Anda tertarik untuk memilikinya, kami menganjurkan untuk memiliki tidak lebih dari 3 buah kartu kredit.

Dalam pembahasan kali ini, kami mencoba memberikan masukan kepada Anda, atas keberadaan kartu kredit dan berbagai hal yang sebaiknya Anda ketahui, di mana perusahaan penerbit tidak memberikan informasi tersebut. Pelajari beberapa hal di bawah ini, semoga Anda mendapatkan manfaatnya.

Inilah empat (4) hal yang tidak pernah diinformasikan perusahaan penerbit kartu kredit kepada Anda dan kami mencoba memberikan solusi kepada Anda seputar informasi tersebut.

Penawaran bunga awal yang rendah biasanya tidak akan bertahan lama

Pernahkah Anda dihubungi atau mendapatkan surat yang menawarkan bunga awal kartu kredit yang sangat rendah, bahkan sampai 0 persen untuk jangka waktu 3-6 bulan? Tentunya sebagian dari Anda pernah mendapatkannya.

Tujuan dari penawaran suku bunga yang rendah ini—walau hanya terbatas untuk beberapa bulan saja—dapat memberikan dorongan kepada Anda untuk masuk dan memiliki kartu tersebut. Dan mungkin saja Anda benar-benar mengikutinya—bila Anda tidak mengetahui cerita lengkapnya.

Satu hal yang tidak ingin Anda mengetahuinya, perusahaan-perusahaan ini memiliki satu disclosure yang dicetak dalam tulisan yang sangat kecil, dan hal ini bisa saja membebani Anda. Misalkan bila Anda telat membayar minimum cicilan bulanan, Anda bisa dibebani atau dikenakan bunga tinggi. Demikian pula bila masa berlaku bunga sudah habis, biasanya bunga yang ditawarkan akan naik tinggi bahkan bisa lebih tinggi dari yang bisa Anda dapatkan saat ini.

Jadi bila dikaitkan dengan hal ini, sebaiknya Anda membaca dengan cermat disclousre yang ada dalam penawaran kartu kredit tersebut. Jangan sampai hal ini menjadi jerat di kemudian hari.

Kami ingin Anda membayar sedikit setiap bulan.

Dalam hal ini, perusahaan penerbit kartu kredit memberikan satu kemudahan yang mereka banggakan, yaitu pembayaran minimum bulanan yang sangat kecil, nilainya bisa hanya mencapai 5 persen dari total tagihan bulanan. Bila Anda membayar 5 persen dari total tagihan sebesar Rp.10 juta dengan bunga 3 persen/bulan, maka Anda membutuhkan waktu kurang lebih 31 bulan atau 2,5 tahun lebih untuk membayar lunas tagihan Anda…dan Anda harus membayar kurang lebih Rp 5,4 juta dalam bentuk bunga.

Contoh perhitungan di atas hanya bila kartu Anda tidak dipakai lagi. Tapi bagaimana bila Anda memakainya setiap bulan dan setiap bulan pula Anda membayar cicilan minimum? Maka utang kartu kredit Anda tidak akan habis-habisnya.

Menurut hemat kami, bayarlah cicilan bulanan dari tagihan kartu kredit Anda lebih besar dari cicilan minimum. Dengan begitu Anda mengurangi jumlah nilai bunga yang harus Anda bayarkan. Bayangkan bunga kartu kredit bulanan saat ini berkisar antara 3-3,5 persen/bulan atau sekitar 36-42 persen/tahun. Bukan main besarnya.

Kartu kredit kami mungkin tidak memiliki grace period

Kebanyakan kartu kredit memiliki grace period rata-rata sekitar 25 hari. Grace period ini adalah jangka waktu yang diberikan perusahaan penerbit kartu kredit sebelum mereka membebani pemakai bunga dari jumlah tagihan yang belum terbayar. Beberapa mungkin saja memberikan sampai 30 hari. Tapi harus diperhatikan bahwa ada dari perusahaan penerbit mengurangi grace period menjadi 20-15 hari saja. Malah ada yang sampai tidak memberikan grace period sama sekali. Mereka akan membebani bunga begitu Anda membeli atau berbelanja dengan kartu kredit Anda.

Untuk sebagian besar kartu kredit, pengambilan tunai melalui kartu kredit akan langsung dibebani bunga dan tentunya Anda juga dibebani dengan biaya pengambilan yang cukup besar—yaitu sekitar 4 persen dari jumlah pengambilan atau sekurang-kurangnya Rp.30-40 ribu setiap pengambilan.

Oleh karena itu kami menganjurkan agar Anda memperhatikan grace period yang dapat Anda peroleh. Bila Anda selalu membayar penuh setiap bulan, hal ini juga bisa membebani Anda bila tidak ada grace period sama sekali.

Biaya keterlambatan bukan satu-satu beban fee yang harus Anda bayar

Kebanyakan pemakai hanya mengkhawatirkan beban fee keterlambatan atau bunga yang harus dibayarkan. Sebenarnya, masih banyak biaya-biaya yang mungkin harus Anda keluarkan. Misalkan saja, beban biaya bila Anda melewati batas limit kredit Anda atau beban biaya bila Anda tidak menggunakan kartu kredit Anda dalam waktu yang relatif panjang misalkan 6 bulan dan masih banyak contoh biaya yang mungkin saja dibebani perusahaan penerbit kartu kredit kepada Anda.

Oleh karena itu kami sangat menganjurkan Anda untuk memperhatikan semua fee yang mungkin dibebani kepada Anda sebelum Anda menyetujui untuk memiliki kartu kredit tertentu.

Pehitungan Bunga

Dari ulasan di atas, kami berharap Anda dapat menganalisa lebih dalam berbagai informasi yang selama ini kurang di utaraka oleh penerbit kartu kredit. Dengan beberapa hal di atas kami berharap Anda mendapatkan informasi baru dan dapat bertindak tepat sesuai dengan informasi yang Anda dapat. Satu hal yang ingin kami jabarkan kali ini adalah pola perhitungan bunga yang dipakai oleh perusahaan penerbit kartu kredit.

Siapa dari Anda yang mengetahui pola perhitungan bunga yang dipakai penerbit kartu kredit Anda? Kami berkeyakinan bahwa sedikit dari Anda yang mengetahuinya. Oleh karena itu kami merasa perlu untuk memberikan informasi mengenai perhitungan kartu kredit ini, sehingga Anda dapat memilih perhitungan bunga yang mengutungkan bagi Anda—pemakai kartu kredit.

Bila melihat pola pehitungan bunga kartu kredit yang umum dipakai perusahan penerbit terdapat dua jenis perhitungan bunga dan salah satunya lebih baik bagi Anda pemakai setia kartu kredit. Sebelum masuk ke jenis pehitungan bunga, kami ingin mengingatkan kembali bahwa pehitungan bunga ini hanya berlaku bila Anda tidak membayar lunas setiap tagihan bulanan yang datang. Bila Anda membayar lunas, maka hal ini tidak usah menjadi hal yang harus Anda pusingkan.

Pola perhitungan pertama—yang menguntungkan bagi Anda—adalah menghitungan bunga dengan melihat balance rata-rata harian (average daily balance), termasuk di dalamnya pemakaian baru.

Sebagai contoh saja, bila Anda memakai kartu kredit Anda untuk pembelian sebesar Rp 1 juta untuk sebuah VCD player baru. Begitu tagihan bulanan Anda datang, Anda kekurangan dana tunai, sehingga Anda hanya bisa membayar sebesar Rp.500 ribu dari total tagihan Rp.1 juta. Satu bulan berlalu, dan datang lagi tagihan bulanan Anda dan untuk itu Anda akan ditagihkan Rp.500 ribu ditambah dengan bunga terhadap sisa balance bulan lalu.

Cara perhitungan bunga kedua adalah dengan menghitung dengan pola two-cycle average daily balance, termasuk di dalam pembelanjaan baru. Kita ambil seperti contoh sebelumnya, di mana Anda menggunakan kartu kredit Anda sebesar Rp.1 juta, Anda hanya bisa membayarnya sebesar Rp.500 ribu begitu tagihan bulanan datang. Bila perusahaan penerbit kartu kredit menggunakan metode two-cycle average daily balance, tagihan bulan depan akan mencantumkan bunga terhadap hampir semua total pembelanjaan yang Anda lakukan dua bulan lalu, yaitu bunga terhadap Rp.1 juta.

Bukan seperti metode pertama di mana pehitungan bunga hanya berdasarkan sisa dari balance yang ada. Mengapa? Karena bila Anda tidak membayar lunas total tagihan bulanan maka perusahaan penerbit akan menghitung bukan berdasarkan satu billing cycle tapi dua billing cycle.

Untuk mengetahui bagaimana perusahaan penerbit menghitung bunga kartu kredit, sebaiknya Anda membaca dengan cermat dalam form aplikasi yang ada atau Anda dapat menanyakan kepada perusahaan tersebut metode apa yang dipakai.

Demikianlah beberapa informasi yang menurut hemat kami perlu Anda ketahui, sehingga Anda dapat memanfaatkan keuntungan dari kartu kredit dengan lebih bijak dan memberikan keuntungan bagi Anda—pemakai kartu kredit yang setia. n

Diambil dari Harian Umum Sore Sinar Harapan Rubrik PERENCANAAN KEUANGAN. Rubrik ini diasuh oleh Tim Indonesia School of Life (ISOL) yakni Andrias Harefa, Roy Sembel, M. Ichsan, Heru Wibawa, dan Parpudi Lubis.

Rabu, 10 Februari 2010

Prosedure Tetap Touring

Belajar dari pengalaman bersama Komunitas/Klub Motor bahwasanya segala ketentuan touring dan tata cara berkendara seharusnya menetapkan prinsip “Safety Riding” (keamanan berkendara).

Pada prinsipnya semua Komunitas/Klub Motor sudah memiliki pemahaman, maupun penerapan ‘Safety Riding’ berlandaskan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah (PP) antara lain:

PP No. 41/1993 Tentang Angkutan Jalan
PP No. 42/1993 Tentang Pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan
PP No. 43/1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan
PP No. 44/1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi
UU No. 14/1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Semua anggota Komunitas/Klub motor memiliki SIM (Surat Ijin Mengemudi) dan melewati proses pengujian yang benar. Sudah barang tentu pemilik SIM sudah mengetahui sanksi hukum jika ada pelanggaran yang dibuatnya. Jika benar ada pelanggaran, itupun pelanggaran per individu dan tidak lagi menjadi kapasitas pengawasan dari Komunitas/Klub Motor.

Jika memang ada pelanggaran yang diketahui oleh Pengurus Komunitas/Klub Motor maka biasanya sanksi yang diberikan teguran melalui tulisan e-mail atau juga ketika acara kopdar (kopi darat). Namun ada juga komunitas atau klub motor yang melakukan “publikasi” melalui sarana milis (mailing list). Setidaknya sanksi melalui publikasi ini dapat memberikan efek jera bagi anggotanya yang melanggar UU Lalu-Lintas.

Ketika sebuah Komunitas/Klub Motor melakukan touring, biasanya seluruh rangkaian touring diatur dengan profesional serta penuh tanggung jawab dari para pengurusya maupun dari seluruh anggota. Tanggung jawab ini merupakan “harga diri” dari sebuah nama Komunitas/Klub Motor yang tetap harus dijaga.

DIBAWAH INI ADALAH CONTOH MEKANISME TOURING (tidak baku, hanya sekedar contoh berdasarkan pengalaman penulis)

  1. Membentuk Panitia jika touring melibatkan lebih dari 50 peserta (bikers).
  2. Menentukan PIC (Person in Charge) atau Group Leader (GL) jika peserta touring di bawah 50.
  3. Panitia/PIC menyusun acara antara lain: menetapkan lokasi, membuat nama acara, membuat maksud dan tujuan acara, menetapkan waktu pelaksanaan, menetapkan biaya, menetapkan rute perjalanan, menetapkan titik kumpul, dan menetapkan jadwal pendaftaran (batas waktu).
  4. Panitia/PIC membuat publikasi, undangan dan sosialisasi program acara touring. Sekaligus mencari sponsor (jika memungkinkan).
  5. Panitia/PIC membuatkan “Surat Jalan” yang dikeluarkan Kantor Polda/Polres/Polsek (salah satu).
  6. Panitia/PIC menetapkan “Persyaratan Standard Teknis atau Kelayakan Motor” peserta touring.
  7. Form pernyataan diisi oleh peserta antara lain data-data jika terjadi keadaan darurat, maupun pernyataan dan tanggung jawab peserta jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
  8. Setelah jumlah dan nama peserta terkumpul, Pantia/PIC harus menetapkan petugas touring yaitu: ‘Road Captain (RC)’, ‘Vooridjer (VJ)’, dan ‘Sweeper (SW)’ untuk setiap grup.
  9. Pembagian grup atau konvoi ditetapkan dengan batas toleransi max. 10 (sepuluh) motor per grup dengan interval start sekitar 5-10 menit. Masing-masing Komunitas/Klub memiliki kebijaksanaannya sendiri dan dikondisisikan sesuai dengan rute yang akan dilewati.
  10. Setiap grup masing-masing bertanggung-jawab atas grup nya sendiri. Jika terjadi pertemuan antara dua grup dalam perjalanan, terpaksa salah satu grup harus memisahkan diri. Bisa jadi grup yang tadinya ada dibelakang, diijinkan untuk melewati grup yang didepan (kasus demi kasus).
  11. Petugas touring yang dipilih oleh Panitia/PIC harus memiliki jam terbang atau pengalaman touring, karena diharapkan mampu memberikan contoh yang baik kepada anggota lainnya, khsususnya kepada yang baru pertama kali ikut touring.
  12. Jika tujuan touring ke Lampung (contoh saja), maka Panitia/PIC dari Jakarta lebih dulu menghubungi rekannya di Lampung untuk berkoordinasi perihal penyambutan, pengawalan, penginapan, rencana tujuan wisata di Lampung dan sekitarnya.
  13. Sebelum start, petugas teknis melakukan ’screening’ untuk semua motor sesuai isian form pernyataan dan standard pemeriksaan. Jika kondisi motor, atau perlengkapan touring tidak memenuhi syarat, maka peserta dicoret atau tidak boleh ikut serta.
  14. Sebelum start, petugas ‘Road Captain (RC)’ mengadakan ‘briefing’ sekaligus sambutan dan pengarahan tentang tujuan dan maksud touring, menyampaikan tata-tertib berkendara, serta arti dan makna dari “Safety Riding”.
  15. Sebelum start, petugas RC harus jelas menegaskan tentang pentingnya ‘hak dan kewajiban sesama pemakai jalan’, ‘keselamatan umum’, ‘opini masyarakat’, ‘mengurangi bunyi klakson’, ‘peraturan lalulintas’ dan semua bikers harus tetap berlaku sopan/santun.
  16. Sebelum start, petugas RC perlu menjelaskan mengenai rute yang akan dilewati, baik arah pergi maupun arah pulang, sekaligus menentukan titik-titik pemberhentian, menentukan waktu istirahat, dan membuat kesepakatan baru jika ada dan perlu.
  17. Sebelum start, para peserta yang menggunakan RAKOM (radio komunikasi) harus saling berkoordinasi untuk menentukan saluran frekuensi yang dipergunakan. Pilihan saluran yang harus disiapkan sejak awal minimum ada 2 atau 3 channel, yaitu saluran utama dan saluran cadangan.
  18. Giliran petugas VJ melakukan pengaturan barisan konvoi sesuai ’skill riding’ masing-masing peserta. Barisan juga disesuaikan dengan pemilik RAKOM. Pergantian urutan bisa terjadi sesuai kenyamanan maupun pengamatan petugas SW ketika grup berhenti saat isi bensin atau istirahat minum/makan. Segala sesuatunya harus bisa dikondisikan sesuai keadaan di lapangan.
  19. Petugas VJ wajib melakukan ‘briefing’ tentang tata-cara berkendara selama touring, yaitu menyampaikan “bahasa isyarat touring” atau “hand signal group riding“. Ia harus berdiri ditengah atau didepan semua peserta sambil memberikan contoh semua gerakan-gerakan atau isyarat touring yang berlaku.
  20. Pada bagian akhir diberikan waktu tanya/jawab. Setelah itu petugas VJ menutup briefing dengan berdoa, kemudian bersiap dimotor untuk segera start.

BAHASA ISYARAT TOURING

Pada bagian terakhir ini ‘VJ Touring’ wajib memberikan simulasi serta menjelaskan arti dari pada “bahasa isyarat touring” yang harus dilakukan oleh semua peserta secara berurutan. Jika ‘VJ Touring’ memberikan isyarat kaki diturunkan, artinya ‘VJ Touring’ memberikan tanda ada jalan bergelombang, atau sebagai tanda ada jalan yang berlubang, atau juga hal lainnya yang bisa membahayakan grup.

‘VJ Touring’, berada diposisi paling depan, memberikan bahasa isyarat touring yang kemudian diteruskan secara berurutan sampai pada peserta di belakang. Hal ini harus dilakukan karena penerapan “Safety Riding”, yaitu keselamatan berkendara dapat berjalan dengan baik dan lancar.

“Bahasa isyarat touring” atau “hand signals group riding” yang dipergunakan di Indonesia pada umumnya adalah sama sebagaimana telah dipakai oleh berbagai komunitas maupun klub motor di Indonesia ketika mereka melakukan touring .

ONTOH GAMBAR (dikutip dari: www.a3hog.com)

Gambar dibawah ini adalah sekedar contoh yang sekiranya harus dilakoni oleh ‘Petugas VJ Touring’ karena ia akan memimpin barisan grup, sudah tentu posisinya harus berada di barisan paling depan. Kemudian bahasa isyarat yang diberikan oleh VJ harus di ikuti oleh peserta secara berurutan mulai dari peserta nomor dua dan terus kebelakang.

Namun pada prakteknya contoh gambar-gambar yang dikutip dari website www.a3hog.com untuk beberapa isyarat mempunya arti dan makna yang berbeda. Hal ini karena disesuaikan dengan gaya dan riding style dari setiap komunitas, klub motor, jenis motor yang dipakai. maupun sikap dari pengendara itu sendiri.

Catatan:

Untuk setiap keterangan yang ada dibawah ini hanyalah berdasarkan pengalaman pribadi penulis ketika mengikuti touring secara grup.

1. START MESIN: Petugas VJ memberikan isyarat ‘hidupkan mesin’ dengan tangan kanan keatas sambil memainkan jari telunjuk tangan kanan.

Posisi masih berhenti dan kode start harus didahului oleh klakson dari petugas SW yang ada paling belakang. Usai klakson SW tadi, VJ memberikan acungan jempol tangan kanan/kiri agar dilihat oleh semua peserta, artinya ‘ready to go.’

2. BELOK KIRI: Petugas VJ memberikan isyarat ‘belok kiri’ dengan cara mengayunkan tangan kiri sampai batas pundak sebelum ia belok ke kiri.

3. BELOK KANAN: Petugas VJ memberikan isyarat belok kanan dengan cara mengangkat tangan kiri sampai keatas helm, dengan telapa tangan kiri tebuka mengarak kekanana. Gerakan dilulangi beberapa kali menunjuk kekanan.

4. BAHAYA DI SISI KIRI: Petugas VJ memberikan isyarat ada ‘bahaya di sisi kiri’ dengan mengangkat tangan kiri, serta menurunkan tangan kirinya ke bawah sambil membuka jari telunjuknya. Menunjuk sesuatu kebawah kiri seperti ada lubang atau jalan rusak. Cara ini jauh lebih baik dari pada dengan mengangkat kaki.

5. BAHAYA DI SISI KANAN: Kalau pengendara bisa melepas gas dengan situasi aman, maka isyarat memberikan ‘bahaya di sebelah kanan’ bisa saja dilakukan dengan mengangkat tangan kanan dan menunjuk ke arah kanan.

6. BAHAYA DI SISI KANAN: Petugas VJ jika terpaksa memberikan isyarat ‘bahaya disisi kanan’ dengan cara mengangkat kaki kanan secukupnya. Isyarat ini bukan aksi mau menendang, tetapi hanya sekedar memberitahukan adanya bahaya dikanan karena tangan kanan pengendara harus tetap pegang handle gas

7. BAHAYA DI SISI KIRI: Sama dengan kondisi diatas, Petugas VJ bisa juga memberikan isyarat ada ‘bahaya disisi kiri’ sambil mengangkat kaki kiri secukupnya. Sekali lagi isyarat-isyarat menggunakan kaki bukan bermaksud menendang, tetapi hanya memberitahukan ada bahaya di kiri sementara tangan kiri pengendara harus pegang kopling.

8. TAMBAH KECEPATAN :P etugas VJ memberikan isyarat ‘tambah kecepatan’ dengan cara mengangkat tangan kiri sambil menunjukkan jari telunjuk kirinya. Isyarat ini bisa juga di lakukan dengan membuka telapak tangan kiri kemudian digerakkan kedepan berulang-ulang. Gerakan tangan yang lain, yaitu tangan kiri diangkat ke atas kemudian didorong kedepan. Pesannya mengatakan ‘ayo maju lagi, yuk kita lebih cepat lagi’. Isyarat ini harus melihat kondisi jalan, apakah aman serta memungkinkan kecepatan bisa ditambah.


9. KURANGI KECEPATAN: Petugas VJ memberikan isyarat ‘kurangi kecepatan’ dengan cara melepas lengan tangan kiri dari handle kopling dengan secukupnya kemudian telapak tangan terbuka dimainkan atau diayunkan dengan perlahan. Bisa juga lengan tangan kiri secara besar diayun-ayunkan agar terlihat oleh semua peserta. Biasanya isyarat ini dilakukan ketika melewati tikungan-tikungan di pegunungan atau di jalan lurus dimana VJ minta kecepatan dikurangi secara perlahan, atau juga VJ minta extra perhatian grup untuk selalu “hati-hati”.

10. RAPATKAN BARISAN: Petugas VJ memberikan isyarat ‘rapatkan barisan’ dengan mengangat tangkat kirinya keatas, mengepalkan telapak tangan kiri kemudian diayunkan beberapa kali. Isyarat ini bisa juga ketika kecepatan mendadak diminta VJ agar segera pelan dan kemudian akan berhenti karena “red traffic light” atau bahaya lainnya.

11. BUAT SATU BARIS: Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat barisan jadi satu’ dengan cara mengangkat tangan kirinya tinggi dan menempatkan telapak tangan kirinya diatas helm terbuka menghadap ke kanan, kemudian telapak tangan tadi diayungkan seperlunya. Isyarat satu baris ini juga bisa dengan mengangkat tangan kiri kemudian memberikan telunjuk satu kiri.

12. BUAT DUA BARIS: Petugas VJ memberikan isyarat ‘buat dua baris’ dengan cara mengangkat tangan kirinya sembari memberikan dua jari sebagai tanda angka 2. Isyarat ini meminta formasi barisan grup menjadi dua dengan syarat kecepatan rendah, kondisi jalan sepi dan formasi memang layak untuk berbaris dua. Jika kondisi dua baris sudah tidak mungkin lagi, maka secepatnya VJ memberikan isyarat satu baris (no. 11).


13. STOP/BERHENTI: Petugas VJ memberikan isyarat “berhenti/stop” dengan cara melepaskan tangan kirinya dari handle kopling kemudian telapak kirinya dibuka ke belakang sambil dimainkan atau digoyang-goyang menandakan harap segera berhenti. Isyarat ini jarang dipergunakan karena isyarat no. 10 rapatkan barisan dipakai sekaligus untuk berhenti.

Seluruh keterangan mekanisme touring, maupun bahasa isyarat VJ yang telah dipaparkan diatas bukanlah suatu hal yang baku. Sebenarnya masih banyak lagi mekanisme touring, maupun isyarat-isyarat lainnya yang bisa dipergunakan ketika berkendara bersama grup. Semua mekanisme touring dan bahasa isyarat tetap disesuaikan dengan kebutuhan, juga perkembangan dari setiap grup, komunitas maupun klub motor yang bersangkutan.

RAKOM adalah salah satu perangkat yang sangat membantu dalam kegiatan touring, namun sayang tidak semua orang mampu melengkapi perangkat RAKOM di motornya (artikel sekilas perangkat RAKOM, klik ini). Tapi yang paling penting, apapun mekanismenya, bahasa isyarat, maupun cara penyampaiannya kiranya semua pihak tetap mengacu pada “Safety Riding” karena keselamatan berkendara dan keselamatan umum tetap harus diutamakan.

Semua orang ingin menikmati perjalanan dengan nyaman, dan keluarga dirumah pun selalu mendoakan agar kita selamat sampai ditujuan.

artikel ini dicopy dari blog www.sthepenlangitan.com thanks atas info


Selasa, 09 Februari 2010

Lembang (Bandung) & Kulinernya...

Dingin-dingin enaknya makan apa ya? Hmm, tentu saja ada banyak pilihan. Yang jelas, bisa membuat badan terasa hangat. Makan sate kelinci, rasanya pantas dicoba. Malam sudah begitu larut di Jl Raya Lembang, Bandung. Brr, udaranya dingin sekali. Di tengah udara dingin, bukan hal yang aneh ketika perut keroncongan minta diisi. Di dekat tempat-tempat penginapan di Lembang, banyak berjajar warung penjual sate. Ada sate kelinci, juga sate kambing. Dijual pula ketan bakar yang enak dinikmati saat masih hangat. Sabtu (5/2/10) saya dan rekan2 se-klub motor mengadakan TDG (Turing Dadakan Gila) dalam rangka undangan acara ultah sebuah klub motor tetangga di kota kembang.. hal yg tidak akan dilewatkan yaitu kuliner malam selalu mengisi perjalan turing saya... nah pas waktu itu Lembang menjadi tempat yg menarik untuk dijadikan wisata kuliner..