Geopark Ciletuh
Geopark Ciletuh dapat dijangkau dari Jakarta dengan 7-8 jam berkendara. Arealnya sangat luas, apalagi dengan perluasannya sekarang menjadi Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang mencakup 8 kecamatan dengan total luas 1.261 km2. Objek wisatanyanya lebih dari 50. Tapi buat mayoritas wisatawan dari Jakarta yang hanya punya waktu di akhir pekan, cukup mengunjungi 7 objek favorit di zona inti di Kecamatan Ciemas. Apa saja? Simak yang berikut.
Ada 7 tempat yang wajib dikunjungi ketika ke sini :
1. Tebing Panenjoan
Titik pandang Panenjoan berada di pinggir jalan, Desa Taman Jaya, dengan ketinggian 300-an mdpl. Lokasinya sudah dibuat rapi dengan pagar pembatas di tepi tebing, menara-menara maupun teras-teras pandang, serta ada tulisan Panenjoan. Amfiteater alam raksasa Ciletuh dapat terlihat utuh dari sini. Dinding tebing setengah lingkaran yang menghadap Laut Selatan seakan melindungi persawahan, perbukitan, serta perkampungan warga di bawahnya. Tampak di kejauhan garis Pantai Palangpang. Masuk ke sini gratis, hanya bayar parkir mobil atau motor.
View Bukit Panenjoan
2. Pantai Palangpang
Pantai Palangpang dari Puncak Darma
Pantai Palangpang di Desa Ciwaru menjadi basecamp paling strategis untuk mengeksplor Geopark Ciletuh di zona intinya. Begitu melewati tempat pelelangan ikan sudah terlihat hamparan pasir pantai di kiri jalan. Terlihat beberapa penginapan di kanan maupun kiri jalan, begitu juga warung-warung tepi pantai. Tulisan “Geopark Ciletuh” berwarna kuning terlihat jelas di salah satu garis pantai. Kita merekomendasikan Vila Balekambang yang berada di ujung Pantai Palangpang dengan halaman belakang nan luas yang menghadirkan pemandangan meneduhkan.
3. Curug Cimarinjung
Curug ini kelihatan bagian atasnya dari Pantai Palangpang. Terletak juga di Desa Ciwaru, di aliran Sungai Cimarinjung. Tingginya lebih dari 50 m. Oleh orang lokal disebut juga Curug Goong karena pada hari tertentu terdengar suara gong. Menurut legenda, ada gong yang tersembunyi di curug tersebut, peninggalan keraton alam gaib. Batunya adalah batuan sedimen berjenis batu pasir tufan dan breksi. Di atasnya di aliran yang sama ada Curug Nyelempet dan Curug Dogdog. Ketiganya terbentuk karena proses tektonik. Air curug ini dipakai untuk mengairi persawahan di bawahnya.
Semua pengunjung pasti sepakat curug ini super keren! Dua bongkah batu besar berumput hijau nangkring di ujung tebing teras pertama sebagai penanda khas curug ini. Kekhasan curug ini juga tampak pada aliran airnya yang sempit di bagian atas, lalu membentur latar batu di bawahnya hingga menimbulkan aliran air baru yang melebar.
Curug Cimarinjung
4. Curug Sodong
Curug ini juga terletak di Desa Ciwaru. Sering juga disebut Curug Kembar karena ada dua aliran curug bersebelahan, setinggi kurang lebih 20-an meter. Jauh di atasnya terlihat Curug Cikanteh. Saat debit air tak terlalu besar akan terlihat di baliknya ada gua (sodong).
Curug Sodong
Tapi jangan sembarangan masuk kecuali Anda bersama pemandu lokal ya. Selain kembar, ciri khas curug ini adalah adanya batu besar nangkring yang ditopang batu kecil di puncak di antara aliran dua curug tersebut.
Curug dari Tempat Parkiran
Dari Pantai Palangpang ke sini berkendara sekitar 45 menit. Mobil atau motor bisa diparkir di area yang sudah dikonblok rapi tepat di depan curug. Jadi turun ke curugnya tinggal meniti tangga batu yang sudah dibuat rapi. Untuk memotret, jangan cuma puas dari depan curugnya, tapi cobalah melipir ke kiri, maka kita akan dapat foreground sungai kecilnya. Sedangkan kalau melipir ke kanan akan dapat pose curug dengan framing pohon dan bebatuan di depan curug.
Pemandangan Menuju Curug
5. Curug Cikanteh
Curug yang cantik dengan rimbunan pepohonan hijau di sekitarnya ini terlihat dari Curug Sodong. Karena kita tidak sempat ke sana, jadi dikopaskan saja keterangan dari http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org.
Curug Cikanteh
Curug Cikanteh terletak di Desa Ciwaru. Curug ini merupakan bagian teratas dari rangkaian tiga curug lainnya. Untuk menuju curug ini harus ditempuh dengan berjalan kaki dari Curug Sodong melalui jalan setapak yang menanjak dan berbatu selama 30 menit, serta menyeberangi sungai tanpa tersedia jembatan yang permanen
6. Curug Awang
Kalau nggak datang dan melihat sendiri mungkin Anda nggak percaya Curug Awang beneran seperti Niagara. Tingginya sekitar 40 m dengan lebar kira-kira 60 m. Sayang, waktu datang aliran air terjunnya hanya mengisi seperempat bagian kanan. Kebayang kalau full, Niagara bener deh! Dinding air terjunnya berupa bebatuan coklat. Di sekitar aliran airnya ada sawah yang dihiasi bebatuan purba di sana-sini. Di bagian atas, di samping sungainya juga terdapat sawah.
Curug Awang (Niagara Kecil)
7. Puncak Darma
Puncak Darma adalah sebuah puncak yang berada di atas ketinggian tertentu dari permukaan laut dimana kita dapat menyaksikan secara langsung dan lebih dekat pemandangan indah Geopark Ciletuh.Dari puncak ini kamu bisa melihat lautan lepas, pulau-pulau kecil seperti Pulau Kunti, Pantai Palangpang, Teluk Ciletuh, pematang sawah nan hijau yang menyegarkan mata, bukit-bukit, dan juga curug-curug yang terlihat dari kejauhan. Sungguh indah!
Akses Baru Ciletuh via Loji
Akses baru Ciletuh
- Tips: Sesuai arti nama Ciletuh yakni “air berlumpur yang keruh”, meski aliran curug-curugnya tampak putih, tapi rata-rata air yang terbentuk di bawah curug berwarna coklat karena membawa banyak lumpur. Memang kurang nyaman untuk direnangi atau sekadar buat berendam. Tapi kalau mau berenang silakan saja terutama bagi yang bisa berenang karena beberapa bagian cukup dalam. Jadi wajib berhati-hati.