Jumat, 08 Juni 2018

Dieng Plateu

Dieng Plateau adalah Dataran Tinggi Dieng yang terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara. Dieng Plateau atau Dataran Tinggi Dieng merupakan daerah kunjungan wisata populer yang memiliki banyak obyek wisata Dieng andalan untuk para pelancong yang sedang mengadakan liburan mereka ke area Jawa Tengah. Dieng memiliki kekayaan alam beragam dan kekayaan pertanian melimpah.
Beraneka ragam obyek wisata Dieng dapat wisatawan temukan pada setiap langkahnya. Udara yang sejuk, pertanian luas, pegunungan indah, danau alami menanawan, sunrise cantik hingga budaya dan kulinernya yang menarik sungguh menjadi daya tarik jutaan wisatawan untuk berkunjung ke Dieng Plateau.
Ride Camp di sekitar Tegala Cebong 
Sejak dahulu Dieng Plateau atau Dataran Tinggi Dieng sudah menjadi tujuan utama berwisata bagi para peziarah karena Dieng merupakan lahan yang luas dan menantang bagi para peneliti, banyak sejarah yang masih terpendam di Negeri Dieng ini. Dieng mempunyai arti tersendiri yaitu dari kata diyang atau dihyang yang mempunyai makna tempat bersemayam para Dewa.
Sembungan Village desa tertinggi di pulau Jawa
Dieng merupakan dataran tinggi yang terbentuk akibat letusan gunung-gunung berapi di sekitar Dieng bahkan Gunung Dieng itu sendiri. Secara geografis Dieng Plateau terletak di Propinsi Jawa Tengah yang masuk ke dalam dua ranah Kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten wonosobo dengan berpembatas kali tulis yang terletak diantara Desa Dieng Kulon dan Dieng wetan. Dieng Plateau terletak pada ketinggian 2093 meter di atas permukaan laut sehingga udara di Dieng terasa dingin. Jika siang hari udara berkisar 12-17 derajad celcius, bahkan bisa mencapai suhu udara minus yang terjadi di musim kemarau dan saat inilah Dieng bersalju.
View danau telaga warna
Saat ini Dieng Plateau dijadikan tujuan utama wisata alam pegunungan karena begitu banyak potensi-potensi pariwisata yang disuguhkan dari Dieng Plateau.
  
Golden Sunrine Sikunir 

 Burung Hantu masih banyak dijumpai


bukit pandang ratapan angin

Selasa, 20 Maret 2018

Sunmori Geopark Ciletuh

Geopark Ciletuh

Geopark Ciletuh dapat dijangkau dari Jakarta dengan 7-8 jam berkendara. Arealnya sangat luas, apalagi dengan perluasannya sekarang menjadi Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang mencakup 8 kecamatan dengan total luas 1.261 km2. Objek wisatanyanya lebih dari 50. Tapi buat mayoritas wisatawan dari Jakarta yang hanya punya waktu di akhir pekan, cukup mengunjungi 7 objek favorit di zona inti di Kecamatan Ciemas. Apa saja? Simak yang berikut.

Ada 7 tempat yang wajib dikunjungi ketika ke sini :


1. Tebing Panenjoan
Titik pandang Panenjoan berada di pinggir jalan, Desa Taman Jaya, dengan ketinggian 300-an mdpl. Lokasinya sudah dibuat rapi dengan pagar pembatas di tepi tebing, menara-menara maupun teras-teras pandang, serta ada tulisan Panenjoan. Amfiteater alam raksasa Ciletuh dapat terlihat utuh dari sini. Dinding tebing setengah lingkaran yang menghadap Laut Selatan seakan melindungi persawahan, perbukitan, serta perkampungan warga di bawahnya. Tampak di kejauhan garis Pantai Palangpang. Masuk ke sini gratis, hanya bayar parkir mobil atau motor.
View Bukit Panenjoan

2. Pantai Palangpang
Pantai Palangpang dari Puncak Darma

Pantai Palangpang di Desa Ciwaru menjadi basecamp paling strategis untuk mengeksplor Geopark Ciletuh di zona intinya. Begitu melewati tempat pelelangan ikan sudah terlihat hamparan pasir pantai di kiri jalan. Terlihat beberapa penginapan di kanan maupun kiri jalan, begitu juga warung-warung tepi pantai. Tulisan “Geopark Ciletuh” berwarna kuning terlihat jelas di salah satu garis pantai. Kita merekomendasikan Vila Balekambang yang berada di ujung Pantai Palangpang dengan halaman belakang nan luas yang menghadirkan pemandangan meneduhkan.

3. Curug Cimarinjung
Curug ini kelihatan bagian atasnya dari Pantai Palangpang. Terletak juga di Desa Ciwaru, di aliran Sungai Cimarinjung. Tingginya lebih dari 50 m. Oleh orang lokal disebut juga Curug Goong karena pada hari tertentu terdengar suara gong. Menurut legenda, ada gong yang tersembunyi di curug tersebut, peninggalan keraton alam gaib. Batunya adalah batuan sedimen berjenis batu pasir tufan dan breksi. Di atasnya di aliran yang sama ada Curug Nyelempet dan Curug Dogdog. Ketiganya terbentuk karena proses tektonik. Air curug ini dipakai untuk mengairi persawahan di bawahnya.
Semua pengunjung pasti sepakat curug ini super keren! Dua bongkah batu besar berumput hijau nangkring di ujung tebing teras pertama sebagai penanda khas curug ini. Kekhasan curug ini juga tampak pada aliran airnya yang sempit di bagian atas, lalu membentur latar batu di bawahnya hingga menimbulkan aliran air baru yang melebar.
Curug Cimarinjung

4. Curug Sodong
Curug ini juga terletak di Desa Ciwaru. Sering juga disebut Curug Kembar karena ada dua aliran curug bersebelahan, setinggi kurang lebih 20-an meter. Jauh di atasnya terlihat Curug Cikanteh. Saat debit air tak terlalu besar akan terlihat di baliknya ada gua (sodong).
Curug Sodong

 Tapi jangan sembarangan masuk kecuali Anda bersama pemandu lokal ya. Selain kembar, ciri khas curug ini adalah adanya batu besar nangkring yang ditopang batu kecil di puncak di antara aliran dua curug tersebut.
Curug dari Tempat Parkiran

Dari Pantai Palangpang ke sini berkendara sekitar 45 menit. Mobil atau motor bisa diparkir di area yang sudah dikonblok rapi tepat di depan curug. Jadi turun ke curugnya tinggal meniti tangga batu yang sudah dibuat rapi. Untuk memotret, jangan cuma puas dari depan curugnya, tapi cobalah melipir ke kiri, maka kita akan dapat foreground sungai kecilnya. Sedangkan kalau melipir ke kanan akan dapat pose curug dengan framing pohon dan bebatuan di depan curug.
Pemandangan Menuju Curug

5. Curug Cikanteh
Curug yang cantik dengan rimbunan pepohonan hijau di sekitarnya ini terlihat dari Curug Sodong. Karena kita tidak sempat ke sana, jadi dikopaskan saja keterangan dari  http://ciletuhpalabuhanratugeopark.org.
Curug Cikanteh
 
Curug Cikanteh terletak di Desa Ciwaru. Curug ini merupakan bagian teratas dari rangkaian tiga curug lainnya. Untuk menuju curug ini harus ditempuh dengan berjalan kaki dari Curug Sodong melalui jalan setapak yang menanjak dan berbatu selama 30 menit, serta menyeberangi sungai tanpa tersedia jembatan yang permanen

6. Curug Awang
Kalau nggak datang dan melihat sendiri mungkin Anda nggak percaya Curug Awang beneran seperti Niagara. Tingginya sekitar 40 m dengan lebar kira-kira 60 m. Sayang, waktu datang aliran air terjunnya hanya mengisi seperempat bagian kanan. Kebayang kalau full, Niagara bener deh! Dinding air terjunnya berupa bebatuan coklat. Di sekitar aliran airnya ada sawah yang dihiasi bebatuan purba di sana-sini. Di bagian atas, di samping sungainya juga terdapat sawah.
Curug Awang (Niagara Kecil)
7. Puncak Darma
Puncak Darma adalah sebuah puncak yang berada di atas ketinggian tertentu dari permukaan laut dimana kita dapat menyaksikan secara langsung dan lebih dekat pemandangan indah Geopark Ciletuh.Dari puncak ini kamu bisa melihat lautan lepas, pulau-pulau kecil seperti Pulau Kunti, Pantai Palangpang, Teluk Ciletuh, pematang sawah nan hijau yang menyegarkan mata, bukit-bukit, dan juga curug-curug yang terlihat dari kejauhan. Sungguh indah!
Akses Baru Ciletuh via Loji
Akses baru Ciletuh
  • Tips: Sesuai arti nama Ciletuh yakni “air berlumpur yang keruh”, meski aliran curug-curugnya tampak putih, tapi rata-rata air yang terbentuk di bawah curug berwarna coklat karena membawa banyak lumpur. Memang kurang nyaman untuk direnangi atau sekadar buat berendam. Tapi kalau mau berenang silakan saja terutama bagi yang bisa berenang karena beberapa bagian cukup dalam. Jadi wajib berhati-hati.

Selasa, 23 Januari 2018

Road to Sabang - Nol Kilometer Indonesia

Sabang adalah kota yang terletak di Pulau Weh dan merupakan pintu gerbang di kawasan ujung barat Indonesia. Sabang memiliki luas 156,3 km² dengan puncak tertinggi 617 meter di atas permukaan air laut. Karena terletak di Pulau Weh banyak orang yang menyebut Pulau Weh sebagai Pulau Sabang. Pulau Weh sendiri merupakan pulau utama dan terbesar yang terpisahkan dari daratan Aceh oleh Selat Benggala.
Tugu Nol Kilometer Indonesia

Selain berbatasan langsung dengan negara 3 negara yaitu Malaysia, Thailand dan India, Sabang juga merupakan sebuah daerah yang sangat unik bagi Indonesia. Hal itu karena di sinilah Anda dapat menemukan tugu Nol Kilometer yang merupakan cikal bakal istilah, “Dari Sabang sampai Merauke”.
Saat ini Sabang menjelma menjadi destinasi wisata bahari Indonesia yang menawarkan surga bagi para penyelam. Di sini Anda dapat menikmati alam bawah lautnya dengan menyelam untuk menemukan ratusan spesies ikan dan kekayaan terumbu karang alami yang bukan ditanam atau budidaya. Perairan di Sabang merupakan tempat bertemunya Samudera Hindia dan Selat Malaka. Saat ini pun Sabang memperlengkapi atraksi wisatanya dengan penyelengaraan Sabang International Regatta.
Pesona Sabang menawarkan keelokan garis pantai yang indah, air laut nan biru dan bersih serta pepohonan nan hijau. Akan tetapi, bukan wisata bahari saja dapat ditemukan di Sabang. Ada gunung, danau, pantai, laut, serta hutannya yang masih alami dan terjaga menunggu dikunjungi. Belum lagi interaksi Anda dengan masyarakat setempat akan memberikan pengalaman yang berkesan.
Sabang terdiri dari lima pulau besar dan kecil, yakni Pulau Weh sebagai pulau terbesar, Pulau Rubiah, Pulau Klah, Pulau Seulako, dan Pulau Rondo. Jumlah penduduknya sekitar 26.000 jiwa. Luas wilayah kota ini 153  km²  yang terbagi ke dalam 2 Kecamatan, 18 Kemukiman, dan 72 Desa. Topografinya meliputi dataran rendah, tanah bergelombang, berbukit dan bergunung, serta batu-batuan di sepanjang pantai.
Perbatasan Sabang di sebelah timur adalah Selat Malaka, sebelah barat dengan Samudera Indonesia, sebelah utara dengan Selat Malaka, dan sebelah selatan dengan Samudera Indonesia.
Pada masa Kerajaan Aceh, wilayah Pulau Weh sendiri merupakan tempat pengusiran atau dipindahkan ”geupeuweh” bagi seseorang yang dikenakan hukuman berat dari kerajaan. Sebutan geupeuweh kemudian dilekatkan kepada nama pulau ini dan beriring dengan waktu kemudian pelafalannya menyingkat menjadi weh dan diartikan sebagai pulau yang terpisah.
Kata sabang berasal dari bahasa Aceh yaitu ’saban’ yang berarti sama hak dan kedudukan dalam segala hal. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan Sabang yang dulunya banyak didatangi pendatang dari luar untuk membuka kebun (seuneubôk) atau usaha lainnya. Pendatang tersebut berasal dari berbagai daerah dengan budaya yang berbeda baik sikap, nilai, maupun adat istiadat. Lambat laun terjadi asimilasi dimana beragam perbedaan tersebut akhirnya memudar dan kedudukan mereka menjadi sama. Istilah saban ini telah lama melekat kepada Pulau Weh yang kemudian perlahan berubah penyebutannya menjadi ‘sabang’.
Sabang merupakan satu-satunya daerah Kerajaan Aceh yang bisa dikuasai penuh oleh Pemerintah Hindia Belanda. Sejak tahun 1881, Sabang ditetapkan sebagai pelabuhan alam yang disebut Kolen Station. Pemerintah Hindia Belanda kemudian membangun berbagai sarana dan prasarana. Terutama setelah tahun 1887 saat Sabang Haven memperoleh kewenangan untuk membangun sarana penunjang pelabuhan. Tahun 1895, Sabang menjadi daerah pelabuhan bebas Vrij Haven yang dikelola Sabang Maatschaappij (Maatschaappij Zeehaven en Kolen Station). Saat itu nama Sabang semakin populer di Nusantara maupun internasional sebagai pelabuhan sirkulasi perdagangan internasional.

Jumat, 24 November 2017

SAFETY CAMPAIGN NMAX RIDERS BEKASI


Berangkat dari keprihatinan generasi muda saat ini, Nmax Riders Bekasi atau NRB menggelar suatu kegiatan positif dalam rangkaian acara Safety Campaign Award 2017. Dalam Hal ini NRB di percayai masuk dalam 10 besar nominasi komunitas yang lolos dalam seleksi awal pengiriman proposal kegiatan, dan siap bersaing dengan komunitas lainnya. 

" Jelas kami siap bersaing, namun kami bersaing secara kompetitif bukan reaktif atau kearah negatif. Kami tunjukan kekompakan, kami buktikan konsepnya dan kami juga perlihatkanefek dari kegiatan ini " Tegas Heru Selaku ketua Pelaksana 1.

NRB mengusung Tema " Motor Bukan Untuk Anak Umur < 17 Thn " karena berdasarkan survey dari beberapa lembaga, tingkat kematian anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan roda dua sangat meningkat setiap tahunnya, hal ini senada seperti yang dikatakan oleh Fariz Selaku Ketua pelaksana 2. 

" Makin banyak yang meninggal, terus siapa yang mau nerusin negara ini kalo pada meninggal dijalan karena kecelakaan bawa motor " sambil tersenyum.

Berdasarkan UU LAJ 22/2009 Pasal 281 sudah sangat jelas dikatakan bahwa pengendara dibawah umur atau yang belum mempunyai Sim DILARANG menggunakan kendaraan roda dua, sangsi jelas 4 bulan kurungan atau denda maksimal Rp 1.000.000,- 

kekompakan NRB kian terasa disaat tim dari Safety Campaign Award 2017

internal Member yaitu Heru dan Fariz memberikan sosialisasi dan membuat suatu komitmen yang kepada seluruh member agar ikut serta dalam segala bentuk kegiatan yang di selenggarakan. 

Komitmen ini ditunjukan dengan foto bersama di moment touring keluarga besar NRB dan memegang huruf satu persatu hingga membentuk tulisan 

" M O T O R B U K A N U N T U K A N A K U M U R < 17 THN " 

Adapun rangkaian kegiatan yang kami adakan adalah 
Pengambilan data awal
Pendataan tahap awal disekitar jalan raya yang terindikasi  banyak pengguna motor dibawah umur dan sekolah-sekolah tingkat pertama.
Edukasi / sosialisasi / pelatihan kepada murid-murid SMP melalui pihak sekolah yang ditunjuk / bersedia.
Aksi simpatik dengan menggelar spanduk atau banner yang berisi edukasi/peringatan akan bahayanya motor bagi penggunan di bawah 17  tahun serta pembagian sticker peringatan dijalan raya yang ditunjuk.
Survey dan sosialisasi kepada masyarakat sekitar melalui aktivitas arisan RT, pengajian, tempat kopdar komunitas/klub motor dll.

5.     Pengambilan data akhir
Pendataan akhir adalah pengambilan data kembali dengan lokasi, hari dan jam yang sama seperti point 1, dan digunakan untuk memantau sejauh mana efektivitas kegiatan yang sudah dilakukan, apakah berhasil atau tidak.

2. Aksi Simpatik
Sabtu 04 November 2017 kami akan mulai kegiatan

Aksi simpatik di Lapangan Pedurenan dilanjut sosialisasi ke SMP 10 Bekasi dan SMP Al Azhar Bekasi, semoga dalam rangka kegiatan ini NRB sebagai komunitas yang peduli dengan nasib generasi mendapat respon positif dari segala elemen baik Dinas pendidikan, Kepolisian, dan orang Tua tentunya, 

Kalo semua anak diperkenankan naik motor oleh orang tuanya ? lalu siapa yang mengawasinya ?  

Bekasi 04/11/17 - Bukan karena keren, bukan karena hebat, tapi pikirkan anak kalian kalo kecelakaan di jalan siapa yang bertanggung jawab, Hal ini menjadi kegelisahan kami sebagai komunitas pencinta motor, “ kami jelas punya SIM (Surat izin mengemudi) tapi kalo anak di bawah umur 17 tahun meninggal di jalan karena kecelakaan ” apa iya kalian merelakannya tegas Eko selaku PIC 1 Nmax Riders Bekasi pada saat di temui di acara akasi simpatik di jalan Raya lapangan pedurenan Bekasi Timur.
Hal ini tidak hanya dirasakan Om Eko Sapaan Akrabnya,

Senada yang dikatakan Om Dadang selaku PIC 2 
komunitas yang saat ini memiliki 80 member aktif, “ Jelas Bro anak2 di bawah usia itu secara mental masih labil berkendara, sayang kalo nyawa mereka dipertaruhkan di jalan, mending kesekolah bawa gitar belajar seni dan bisa nyalurin bakatnya ” sambil tersenyum di tengah aksi simpatik.

Kami memulai aksi simpatik pada pukul 06.0 sd 08.00 lumayan cukup lama dan menjadi perhatian para pengguna jalan, tujuan kami melakukan aksi pada jam tersebut karena pada umumya jalan raya di Bekasi Timur ini ramai dikunjungi para pengguna R2, sempat salah satu pengendara berhenti dan mengcungkan jempol ke kami, dan kami pun senang bahw mereka menyambut positif acara aksi simpatik, walaupun ada sebagian pengedara khususnya anak-anak memandang sinis aksi kami, tetapi kami tidak ambil pusing hal itu karena niat kami baik memberi tahu kebenaran.

Istilah mengatakan fenomena anak dibawah umur menggunakaan kendaraan bermotor bak seperti buah “ SIMALAKAMA ” Tanpa faktor pendukung dari orang tua, sekolah, kepolisian, dinas pendidikan dan komunitas motor. 

Anak itu pasti menganggap remeh hal ini dengan dalih tidak ada kendaran sepraktis motor, preeet. 

Aksi yang berjalan 120 menit ini, dikawal langsung oleh Wakil kepala Polisi sektor Bantar gebang Beliau mengatakan bahwa “ Kami sangat mendukung kegiatan yang diadakan oleh nmax riders bekasi, kami salut dan bangga masih ada komunitas yang peduli anak-anak jaman sekarang ” tegas AKP Telly Areska
putra
Semoga melalui aksi- aksi ini kami keluarga besar Nmax Riders Bekasi berpesan bahwa, 
1, STOP Penggunaan Motor dibawah umur < 17 Thn
2. Belum punya Sim jangan naik Motor
3. Keselamatan berlalu lintas dimulai dari keluarga
4. Pikirikan masa depan mu bukan motor mu,
5. Sayang Anak atau celakakan anak anda dengan motor
6. Sekolah dulu naik Motor kemudian.

Dengan kata-kata sentilan tersebut seharusnya para orang tua sadar, akan bahaya menggunakan motor pada anak, dari Lapangan Pedurenan Bekasi Timur TIM Humas Melaporkan
[14:03, 11/5/2017] +62 813-1333-0708: JUDUL SAYANG anak atau celaka kan anak dengan motor


3. Sosialisasi ke SMPN 10 Bekasi dan SMP Al AZhar Bekasi

Tak Puas hanya dijalan, ke sekolah menengah pertama (SMP) kami sambangi  

Bekasi 04/11/17 - Aksi nyata kembali kami buktikan, selain menyelenggarkan aksi dijalan, kami bergegas untuk menuju kesekolah pertama yaitu SMPN 10 Bekasi untuk memberikan Sosialisasi serta edukasi kepad hampir 200 murid SMPN 10 Bekasi, hal ini bertujuan tak hanya jalan yang menjadi fokus utama kami, tapi sekolah pun akan kami datangi agar tepat sasaran “ hal ini dia iyakan salah satu member NRB yang menjadi Kordinator Acara ” Tante Mey panggilan akrabnya. Selain memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para pelajar, akan kami tutup dengan penadatangan “ NOTA KESEPAKATAN ”
antara pihak sekolah, kepolisian lalu lintas dan 
Perwakilan pihak Nmax Riders Bekasi, Nota kesepakatan ini memiliki maksud agar pihak sekolah juga akan berkomitmen untuk mengawasi bahwa murid dilarang bawa motor.

Kami dari pihak kepolisian lalu lintas juga menghimbau kepada adik2 semua bahwa motor bukan untuk anak umur < 17 Thn, “ Ingat ya adik2 bahwa motor bukanlah hak kalian motor merupakan hak bagi para pengendara usia > 17 tahun, fenomena seperti ini sudah sering kami alami menindak tegas anak2 dibawah umur yang berkendara, tapi tetap saja membawa karena faktor orang tualah yang penting sat ini ” tegas Yulianto Kanit lantas bantar gebang,

Beliau juga menambahkan bahwa, kegiatan komunitas ini sangat bermanfaat. Tutupnya. Hasbullah sebagai perwakilan SMPN 10 juga mengatakan hal yang serupa, sambil tersenyum.

Dewasa ini, banyak sekali anak2 sekolah yang tidak memperhatikan bahayanya berkendara bermotor, merupakan peran orang tualah yang terpenting dalam hal ini, kami dari pihak sekolah telah mengeluarkan peraturan larangan untuk tidak membawa motor, tapi nyatanya masih saja tetap membandel, tetapi dengan dukungan kawan2 komunitas, pihak kepolisian dan media, seharusnya itu sudah cukup menjadi cambuk untuk para orang tua untuk tidak MENGIZINKAN ANAKNYA MENGGUNAKAN KENDARAAN BERMOTOR karena akan membahayakan nyawa anak tersebut, jadi boleh apa buat. 
TAATILAH peraturan

“ Saya Terharu & Bangga “
Masih ada yang peduli dengan anak2 dibawah umur membawa kendaraan Motor
Ibu Hj Noor Azizah KEPSEK SMP Al Azhar

4. Touring Sosialisasi Bekasi Indramayu

400 KM pun, kami tempuh hanya untuk mengkampanyekan motor bukan untuk anak umur < 17 Thn, 

Bekasi - 11.11.17 Sebagai momentum yang cantik untuk Nmax Riders Bekasi untuk senatiasa, mengkampanyekan Program " Motor Bukan Untuk anak < 17 Thn " hal ini disampaikan oleh Heru sebagai ketua pelaksana Touring Sosialiasi Motor Bukan Untuk Anak < 17 Thn, " Kami lakukan perjalan dalam rangka kampanye, tidak hanya di sekolah namun sepanjang jalan menuju Indramayu pun kami lakukan sosialiasi ini dengan menggunakan Rompi berwarna Hijau terang " ujarnya. Selain itu kampanye ini di lakukan di panggung utama acara anniversary NR Indramayu yang ke 2, hal ini di anggap positif sekali oleh Sekda Indramayu, " Di Indramayu juga banyak sekali anak2 masih SMP sudah menggunakan motor, namun kami sudah berkordinasi kepada Dinas Pendidikan untuk mengeluarkan SK disetiap sekolah SD/SMP/SMA " tegas Bpk Ahmad Bahtiar S.H 

Yang unik pada kampanyekan hal ini, disaat teguh PIC dari Nmax riders Karawang sangat mendukung kampanye ini ikut menyuarakan pada saat rolling thunder keliling kota Indramayu, " Ingat Bapak2 Ibu Semua , Motor Bukan Untuk anak < 17 Thn, Motor dulu naik motor kemudian " Tegas nya. Kegiatan yang ditutup dengan Foto bersama dan pemasangan banner di setiap sudut acara, mengundang Om Hilman selaku Founder NR Ikut berkomentar " Mengutamakan Keselamatan merupakan modal utama dari para bikers, apalagi kalo motor itu bukan untuk anak < 17 Thn, saya sangat setuju sekali, Maju terus NR Bekasi jaya selalu " Tutupnya.

5. Sosialisasi 119 untuk anak dibawah umur

Tak puas, kami hanya mensosialisasikan “ Motor Bukan Untuk 
Anak Umur < 17 Thn ” tapi kami Ajarkan juga bagaimana respon ketika kalian melihat sebuah kecelakaan.

Fenomena kecelakaan dijalan raya kini kian makin dekat dengan kita semua, namun apakah kita semua tau bagaimana cara menanganinya, ketika melihat kecelakaan ada di depan kita? Jangan hanya foto apalagi menertawakan, perisitiwa tersebut yang sering terjadi disekeliling kita, Namun Fenomena tersebut dijawab tegas oleh Komunitas pencinta Motor Yamaha Nmax di Bekasi yaitu Nmax Riders Bekasi, “ Kami berupaya mengajarkan dari dini bagaimana penanganan pertama pada kecelakaan, minimal tau nomer 119 sebagai upaya awal membantu ” tegas Fariz Ketua Pelaksana 2  acara Campaign “ MOTOR BUKAN UNTUK ANAK UMUR < 17 Thn ”. 

Sebagai komunitas motor, ini merupakan bagian dari tugas kami untuk saling berbagi Informasi penting ini, oleh karena itu kami mengandeng Palang Merah Indonesia Wilayah Kota Bekasi, untuk ikut serta dalam acara ini, alasan kami mengambil tema  penanganan pertama ini sangat sederhana, karena kami miris melihat “ Habit ” anak jaman sekarang yang lansung menshare melalui akun Sosmednya bila melihat sebuah kecelakaan. Apakah pantas perlakuan seperti itu ? 

Sidik salah satu relawan PMI yang turut serta dalam sosialisasi ini, menunjukan kekagumannya, “ Tak banyak komunitas yang masih mau peduli dengan fenomena penanganan pertama pada kecelakaan apalagi target nya anak SMP yang dalam kondisi nya sangat masih sangat labil ”

 Bapak Widodo, Selaku Kepala Sekolah SMPN 36 Kota Bekasi, mengaku sangat bangga dengan kedatangan kami, “ Salut untuk NMAX Riders Bekasi yang peduli dengan keselamatan berkendara ” Ujarnya saat acara sedang belangsung, Semoga kegiatan kami bermanfaat untuk para siswa/i SMPN 36 Beka

Jumat, 06 Januari 2017

Menuju Telaga Sarangan, Magetan

Telaga sarangan merupakan sebuah danau yang cantik yang berada di dataran tinggi pegunungan, telaga sarangan ini juga dikenal dengan julukan Telaga Pasir , yag merupakan telaga alami yang berada di ketinggian 1.200 meter diatas permukaan laut, yang berlokasi di lereng gunung lawu, magetan, telaga ini memiliki luas sekitar 30 hektar dan kedalaman 28meter, selain pesona keindahan yang dipancarkan telaga ini juga memberikan kesejukan yang mampu membuat pengunjung betah dan nyaman saat berada di telaga tersebut, telaga sarangan ini mampu menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya dan merupakan wisata andalan kabupaten magetan.
 
Tugu Sarangan
Seperti namanya, tempat wisata ini berwujud telaga dengan fasilitas yang ditawarkan yaitu speed boat. Anda bisa mengelilingi Telaga Sarangan dengan sensasi tersendiri. Jaraknya 16 Km dari Pusat Kota Magetan. Yah, tempat ini memang sudah begitu populer karena pemandangannya yang menakjubkan serta fasilitas yang mendukung. Dan buat anda pecinta kuliner, maka ada baiknya anda coba sate kelinci di sekitar Telaga Sarangan. Dijamin anda tidak akan kecewa kalau sudah berkunjung kesini.
 
 Pemandangan dari atas Villa
 Jalan menuju Bumi Perkemahan
 Jalan menuju lokasi
 Pemandangan Villa sekitara lokasi
 
 Sampe lokasi harus nyobain speed boat

 Wisata danau yang eksotis ini berlokasi di kecamatan plosoan tepatnya di lereng gunung lawu, kabupaten magetan, jawa timur, Indonesia. Jika daripusat kota magetan kurang lebihnya berjarak 16kilometer arah barat.
  Narsis lagi..

Telaga Sarangan juga disebut sebagai telaga pasir.
Konon, menurut cerita turun temurun di masyarakat setempat, telaga yang berada di Kecamatan Plaosan, Magetan, Jawa Timur ini dibuat oleh Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Dua tokoh inilah yang kemudian dimitoskan masyarakat setempat sebagai cikal bakal terbentuknya Telaga Sarangan.

Salah satu pengunjung Telaga Sarangan, Prijanta, ketika ditanya ihwal terbentuknya Telaga Sarangan membenarkan adanya mitos Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Menurut warga Tawangmangu, Karanganyar ini, kedua sosok itu sudah sangat melegenda di balik terbentuknya Telaga Sarangan. “Berdasarkan cerita-cerita di masyarakat, Kyai Pasir dan Nyai Pasir ini mendadak berubah menjadi naga raksasa ketika memakan sebutir telur di kebunnya,”.
Lantaran merasa tubuhnya panas dan gatal-gatal usai memakan telur, lanjut Prijanta, dua ekor naga itu pun menggerus-gerus pasir dan berguling-guling tanpa henti.
Lama kelamaan, gerusan pasir oleh dua naga raksasa raksasa Kyai Pasir dan Nyai Pasir membentuk sebuah cekungan besar. Di waktu bersamaan, muncullah berbagai sumber mata air yang mengisi cekungan.
“Nah, cekungan inilah yang kemudian diyakini masyarakat sampai sekarang sebagai Telaga Sarangan,” paparnya.
Sekedar diketahui, Telaga Sarangan memiliki luas sekitar 30 hektare dengan udara yang sangat dingin. Tak jarang, objek wisata ini diselimuti kabut tebal yang membuat panorama telaga terasa samar dan kian mistis.

 

Rabu, 16 November 2016

Nmax Riders Cityride Indramayu - Pantai Tirtamaya

Indramayu merupakan sebuah kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Barat. Mungkin nama kabupaten ini masih terasa asing bagi mereka yang tinggal diluar wilayah Jawa Barat. Tapi Indramayu memiliki banyak sekali potensi wisata yang menjadikannya layak untuk dikunjungi. Mungkin nama Indramayu belum seterkenal nama Bandung, Bogor, Garut atau kota lain di Jawa barat, tapi mengenai destinasi wisata di Indramayu tidak boleh dipandang sebelah mata. Indramayu mempunyai obyek wisata menarik seperti pantai, situ dan pulau, hingga wisata sejarah.

 Cityride alun-alun Indramayu
  Cityride menuju pantai Tirtamaya
Salah satu destinasi wisata di Indramayu adalah Pantai Tirtamaya di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. Tempat wisata ini masih menjadi andalan Pemkab Indramayu untuk menarik banyak wisatawan untuk bisa berkunjung ke Kabupaten Indramayu.
Sekarang pantai ini kabarnya juga sudah menjadi pintu masuk menuju pulau biawak. Tentu saja pantai ini sedang digarap secara serius oleh Pemkab Indramayu untuk dijadikan destinasi wisata yang lebih menarik.
Disini kamu bisa barmain air dipantai atau hanya sekedar menikmati suasana pantai.
 Pintu Masuk Pantai Tirtamaya
Pantai Tirtamaya di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu termasuk salah satu obyek wisata yang relatif lebih dikenal masyarakat luas, dibandingkan obyek wisata pantai lainnya yang ada di Indramayu. Maklum, obyek Wisata Tirtamaya ini sejak dulu sudah dikelola Pemkab Indramayu melalui Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga.
Lokasi pantai Tirtamaya yang berjarak sekira 20 kilometer dari Kota Indramayu itu, sangat mudah ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Di lokasi wisata ini juga terdapat pantai yang kurang lebih 50 meter ke lepas pantai masih bisa di lalui dengan jalan kaki. Di lokasi wisata ini juga terdapat warung-warung untuk peristirahatan selepas menikmati keindahan pantai Tirtamaya, terdapat juga tempat untuk Pemandian atau ruang bilas apabila sudah selesai bermain di pantai ini.
 Selfie dulu ya
 Selfi dulu ya
 Kopdargab dan 1st Aniv Nmax Riders Indramayu
Acara Kopdargab ke2 dan 1st Anniversary Nmax Riders Indramayu ini kurang lebih di ikuti oleh 500 riders.

 sebelum pulang narsis dulu sekali lagi.

 
Hotel tempat kita menginap
sebelum pulang narsis dulu